X-Steel - Wait -->

Sejarah Candi Tampak Siring dan Candi Tikus



                   SEJARAH CANDI TAMPAK SIRING ( GUNUNG KAWI )

            Gunung kawi kami merupakan salah satu cagar budaya bali yang berupa pahatan candi lokasinya objek wisata bali yang satu tidak jauh dengan objek wisata tampak siring yang dikenal sebagai sumber air suci yang di percaya sebagai tempat penyucian diri.


Lokasi
            Gunung kawi berada di Kabupaten Gianyar, yang berjarak sekitar 35 km arah timr laut tepatnya berlokasi di Banjar Penaka, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.


Sejarah
            Candi Gunung Kawi adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat memuliakan roh Raja Udayana beserta keluarganya. Tafsiran ini dihubungkan dengan pahatan prasasti pada salah satu candi. Candi Gunung Kawi dibagi empat kelompok. Kelompok candi lima berada di sebelah timur Tukad Pakerisan. Semua bangunan mengarah ke barat.
Candi Gunung Kawi memiliki fungsi sebagai tempat memuliakan roh suci Raja Udayana Warmadewa, Marakata, dan Anak Wungsu. Di sebelah barat Sungai Pakerisan terdapat kelompok candi empat. diperkirakan empat candi dimaksud sebagai “ padharman ” empat selir Raja Anak Wungsu. Di sebelah barat daya, ada satu candi yang dikenal dengan candi ke-10 (sepuluh). Pada pintu masuk candi gunung kawi terdapat tulisan “ rakryan ”. Mencermati tulisan huruf Kadiri Kwadrat tersebut, besar kemungkinan kelompok candi ke-10 sebagai tempat padharman pejabat atau perdana menteri pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu.




SEJARAH CANDI PATIRTAN TIKUS


            Candi tikus mulai ditemukan dan digali kembali pada tahun 1914, bermula dari laporan warga mengenai penemuan bangunan misterius di tempat pemakaman. Hal tersebut segera ditindaklanjuti oleh Bupati Mojokerto kala itu R.A.A. Kromojoyo Adinegoro. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus. Candi tikus sendiri terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto.

            Bentuk candi tikus ini pun terbilang unik, yang kalau kita perhatikan lebih jauh candi ini lebih mirip ke tempat petirtaan atau tempat pemandian. Memang belum ada informasi tertulis yang menggambarkan secara detail apa fungsi candi in pada jamannya dan untuk siapa pula candi ini dibangun. Beberapa pakar arkeolog lain malah mengunkapkan kalau candi tikus ini adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk Trowulan. Namun kalau kita memperhatikan menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.

0 Response to "Sejarah Candi Tampak Siring dan Candi Tikus"

Posting Komentar